Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Brem Padat Dan Proses Pembuatannya

Brem Padat Dan Proses Pembuatannya
Brem padat merupakan makanan yang dibuat dari cairan tapai ketan yang dipanaskan sampai kental dan didinginkan sampai memadat. Brem padat memiliki rasa yang manis atau manis keasaman ,tekstur padat, kering tidak lembek, warna putih kekuningan sampai kecoklatan serta mudah hancur dimulut. Brem padat banyak dibuat di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Bentuk brem yang paling sering di perdagangkan adalah persegi empat dan bulat pipih.


Brem padat umumnya mempunyai komposisi kimia glukosa 65-68%  pati 4-14%,protein 0,3-0,6%,lemak 1-5%,Kadar air 8-18%, total asam 1-2% dan zat padat tidak larut 1-2,5%. Standar mutu brem padat maksimum 5%, jumlah karbohidrat 60-70% Tidak memakai pemanis buatan, derajat keasaman maksimum 1% bagian tak terlarut dalam air maksimum 15% dan tidak terdapat logam berbahaya.

Brem padat dapat dibuat dengan melakukan pengepresan tapai kedan yang telah di peram 3 hari. Cairan tersebut kemudian dipekatkan dengan cara dipanaskan sampai cairan tersebut dapat memadat jika telah dingin. Pada pembuatan brem, warna kecoklatan yang terbentuk adalah akibat karamelisasi selama pemanasan, yang akan hilang setelah cairan tyersebut diaduk.

Pengepresan tapau ketan dilakukan secara perlahan-lahan agar filtrat yang keluar berjumlah banyak dan tidak terdapat pati yang ikut sehingga penampakannya menjadi bagus.

Cairan yang diperoleh kemudian dipekatkan dengan pemanasan untuk mengurangi sebagian air yang ada. Selama pemanasan akan muncul aroma yang khas dan terjadi karamelisasi. Pemekatan dilakukan pada suhu kurang lebih 100 derajat celcius selama 3 jam atau cairan tinggal 1/3 dari volume semula. Selama pemekatan dilakukan pengadukan dengan pengaduk kayu.

Pengadukan yang kuat pada larutan pekat akan menyebabkan munculnya kristal-kristal kecil dengan tekstur halus. Pengadukan dilakukan dengan alat pengaduk mekanik. Jika dalam jumlah kecil maka akan dapat menggunakan mixer. Apabila larutan tersebut telah mencapai titik jenuh, maka kristal akan terbentuk. Jika kristal terbentuk tidak beraturan atau tidak terbentuk kristal maka  yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan bibit kristal. Bibir kristal yang digunakan adalah brem jadi yang telah dihancurkan. Bibit kristal yang ditambahkan sebanyak 1%. Setelah penambahan bibit kristal dan kepekatan  mencapai 70 brix, maka brem di tuang ke cetakan dengan ketebalan 0,5-1 cm dan dibiarkan mengering dan memadat.

Nah іtulаh sedikit реmbаhаѕаn tеntаng Brem Padat Dan Proses Pembuatannya уаng ѕеmраt saya bаgіkаn kераdа аndа , ѕеmоgа saja materi ini bеrgunа dаlаm mеmbаntu keperluan akademik аndа, Jika аndа ingin mеlіhаt mаtеrі lainnya ѕіlаhkаn . Saya mengucapkan tеrіmа kasih banyak atas kunjungаn anda dі blоg sederhana іnі, jаngаn luра untuk mеmbаgіkаn mаtеrі ini ke tеmаn аtаu kerabat terdekat anda dеngаn melalui social mеdіа yang kalian mіlіkі kаrеnа ѕесаrа аоtоmаtіѕ materi іnі akan tersimpan dіdаlаm bеrаndа аndа. 

Oh іууа untuk sekarang labsmk.com аkаn sangat bеrtеrіmа kаѕіh kераdа аndа jika аndа  mеmbеrіkаn sedikit pengetahuan yang mungkіn аndа butuhkаn untuk kedepannya , mаkаѕіh реmbаса yang bаіk selalu meninggalkan kоmеnt dаn dаn membagikan artikel іnі kе ѕосіаl mеdіа mіlіk аndа 

----Selamat Mеnсаtаt---- 

Post a Comment for "Brem Padat Dan Proses Pembuatannya"