Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Klasifikasi Iklim Menurut Oldeman Dan Zona Utama Bulan Basah

Klasifikasi yang dibuatnya digunakan terutama untuk keperluan pertanian di indonesia. Dasar yang digunakan adalah adanya bulan basah yang berturut-turut dan bulan kering yang berturut-turut juga. Kedua bulan ini dihubungkan dengan kebutuhan tanaman padi di sawah serta palawija terhadap air.

Ilustrasi Bulan Basah

Dalam penentuan bulan basah dan bulan kering agak berbeda dengan penentuan yang dilakukan oleh Mohr. Menurut Oldemen :
  • Bulan basah adalah bulan dengan curah hujan lebih dari 200 mm.
  • Bulan kerinf adalah bulan dengan curah hujan yang kurang dari 100 mm.
Perbedaan lainnya adalah Mohr berdasarkan pada evaporasi tiap hari 2 mm, sedangkan Oldeman berdasarkan pada kebutuhan air untuk persawahan dan palawija.

Berdasarkan penggolongan yang menitikberatkan pada bulan basah, Oldeman mengemukakan lima zona utama bulan basah yang berturut-turut sebagai berikut.
  1. Zona A, bulan basah yang lebih dari 9 kali berturut-turut.
  2. Zona B, bulan basah 7 sampai 9 kali berturut-turut.
  3. Zona C, bulan basah 5 sampai 6 kali berturut-turut.
  4. Zona D, bulan basah 3 samapai 4 kali.
  5. Zona E, bulan basah yang kurang dari 3 kali.
Nah itulah sedikit pembahasan tentang Klasifikasi Iklim Menurut Oldeman Dan Zona Utama Bulan Basah yang sempat saya bagikan kepada anda , semoga saja materi ini berguna dalam membantu keperluan akademik anda, Jika anda ingin melihat materi lainnya silahkan . Saya mengucapkan terima kasih banyak atas kunjungan anda di blog sederhana ini, jangan lupa untuk membagikan materi ini ke teman atau kerabat terdekat anda dengan melalui social media yang kalian miliki karena secara aotomatis materi ini akan tersimpan didalam beranda anda.

----Selamat Mencatat----

Post a Comment for "Klasifikasi Iklim Menurut Oldeman Dan Zona Utama Bulan Basah"