Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Macam-Macam Teori Perkembangan Kepribadian

Macam-Macam Teori Perkembangan Kepribadian

Dalam setiap bentuk usaha, pihak pimpinan patut sekali mengerti setiap tindakan para pegawainya. Tetapi untuk dapat mengerti diperlukan pengamatan atas setiap aspek perilaku mereka sebagai manusia. Untuk itu akan dibahas aspek kepribadian, yang dapat dilihat dari berbagai segi pandangan. Seorang manager personalia, misalnya, dapat melihatnya dari jalan pikiran seseorang pegawai, atau melalui pengamatan atas konflik yang terjadi. Manager lainnya dapat pula mengamati aspek perangai seseorang, seperti kebiasaan bersaing, irihati atas hasil orang lain dan sebagainya. Manager juga dapat mencarinya dari segi harapan pegawai. Gunanya untuk mempelajari kepribadian seseorang, yang mencakup sifat khas, perilaku dan temperamen seseorang. Oleh sebab itu, setiap manager perlu sekali memahami berbagai cara pendekatan denii pengembangan kepribadiannya dan para anak buahnya.



PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN 

Ada tiga teori pengembangan kepribadian yang utama, yaitu teori psiko-analitik (psychoanalytical theory), teori sifat atau perangai (trait theory), dan teori kebutuhan (needs theory). Di bawah ini, tiap teori tersebut akan dijelaskan secara singkat. : Teori psiko-analitik Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Sigmund Freud. Menurut teori ini, untuk dapat memahami kepribadian seseorang, kita harus melihat ke dalam dirinya (intrapsychic) apa yang menjadi dasar perilakunya. Dalam diri setiap Orang terdapat suatu 'id' atau naluri untuk mencari kepuasan bagi dirinya sendiri dan juga superego yang merupakan bagian dari jiwa manusia yang mengandung unsur ideal dan pikiran yang baik. Tindakan atau perilaku manusia, kata Freud, me. tupakan hasil konflik antara 'id' dan 'superego”. Konflik anta, ra kedua faktor ini selalu berhasil didamaikan oleh 'ego?. Pola perilaku manusia selalu bersifat defensif dan selalu dapat di. perkirakan berdasarkan pengamatan atas bagaimana kom. promi yang terjadi antara 'id” dan 'superego”. 

Teori Sifat atau Perangai 

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa menurut teori ini kepribadian seseorang selalu tetap dan tidak berubah atau sulit berubah. Oleh sebab itu mudah sekali untuk mempertirakan perilaku seseorang. Sifat dan perangai seseoranglah yang membedakannya dengan orang lain. Selanjutnya menuYut teori ini, sifat seseorang sudah ada sejak lahir, dan dibagikan secara unik, tidak berubah sepanjang masa, dapat diukur secara kuantitatif, dan dapat digunakan untuk menduga bagaimana ia akan bertindak.?) 

Sifat atau perangai seseorang dapat diteliti dengan berbagai cara. Ada yang berpendapat bahwa sifat seseorang dapat diketahui melalui pendekatan biologis: maksudnya, sifat manusia ditentukan oleh faktor genetisnya masing-masing. Warna mata, rambut, dan bentuk tubuh dapat menunjukkan sifat atau perangai seseorang. Sebagian lagi berpendapat bahwa kepribadian seseorang ditentukan oleh sifat kejiwaan, seperti ketenangan, kehangatan dan sebagainya. Sifat-sifat kejiwaan ini menjelma dalam cara ia bertindak. 

Teori Kebutuhan 

Teori ini dianggap dapat memberikan bantuan untuk lebih mengerti kepribadian seseorang. Dari sekian banyak teori, yang akan kita bahas ialah teori Maslow dan teori Maf Yalland Teori tingkat kebutuhan Teori hirarki kebutuhan (hierarchy of needs) merupakan teori yang kita kenal dengan teori Maslow atau teori motivasi. Berbeda dengan para psikolog sebelumnya, yang lebih banyak memberikan perhatian pada mereka yang psikologis tidak sehat, Maslow sebaliknya lebih memperhatikan manusia yang psikologis sehat.?) Dalam membangun teori hirarki kebutuhan yang bersifat deduktif, Maslow bertitik tolak dari tiga asumsi pokok, yaitu: 

  1. People are wanting animals. Their desires.are never completely satisfied. (Manusia adalah mahluk yang setalu berkeinginan. Keinginan mereka selalu tidak pernah terpenuhi seluruhnya). 
  2. A satisfied need is not a motivator of human behavoir. (Kebutuhan atau keinginan yang sudah terpenuhi tidak akan menjadi pendorong lagi). : 
  3. Human needs are arranged in a hierarchy of importance. (Kebutuhan manusia tersusun menurut hirarki tingkat pentingnya). ") Berdasarkan tiga assumsi ini, manusia selalu dituntut o. leh keinginan. untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi sekali — terpenuhi kebutuhan, ia tidak lagi menjadi faktor pendorong. Pegawai yang sudah mencapai tingkat jabatan tertentu, misalnya, tidak lagi menganggap jabatan tersebut sebagai faktor pendorong, karena ia akan segera mengharapkan untuk mencapai jabatan yang lebih tinggi lagi, begitu seterusnya. Pokoknya, selalu ada pergeseran dari kebutuhan yang satu kekebutuhan yang lain.

Post a Comment for "Macam-Macam Teori Perkembangan Kepribadian"