Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Makalah Ergonomi Industri Sistem Kerangka Dan Otot Manusia

MAKALAH ERGONOMI INDUSTRI
Sistem Kerangka Dan Otot Manusia



Oleh :
Mahasiswa Teknik Industri

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
2018 




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan kuasaNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.


                                                                                                           Makassar 04 Juli 2018



                                                                                                                              Penyusun




DAFTAR ISI
Bagian I.
Organisasi Sel dan Jaringan
A. Pendahuluan  
B. Materi 
1. Sejarah penemuan sel
2. Pengertian dan struktur sel 
C.Jaringan 
Bagian II
Sistem Otot
1. Pengertian Otot
2. Sifat Gerak Otot
3. Jenis-jenis Otot
4. Struktur Anatomi Otot
5. Perlekatan Otot dengan Tulang
6. Mekanisme kontraksi otot 

B. Sistem Rangka
1.  Fungsi Rangka.
2.  Pengelompokan Rangka Manusia
3.  Bentuk Tulang
4.  Jenis Tulang
5.  Sel Tulang
6.  Hubungan Antartulang (Artikulasi) 
C. Gangguan pada Sistem Gerak Manusia
1.  Gangguan pada Sistem Rangka
2.  Gangguan pada Otot Manusia 


BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Kita sebagai makhluk hidup setiap saat bergerak, bahkan ketika tidur sekalipun. Mengapa kita dapat bergerak? Apa yang menggerakkan bagian-bagian tubuh kita? Manusia bergerak untuk melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagai contoh tangan kita bergerak memasukkan makanan ke dalam mulut ketika kita makan karena lapar.
Pergerakan tubuh ditentukan oleh sistem rangka dan otot. Otot terdiri dari sel-sel yang terspesialisasi untuk berkontraksi, yaitu nengandung protein kontraktil yang dapat berubah dalam ukuran panjang dan memungkinkan sel-sel untuk memendek, sel-sel tersebut sering disebut dengan serabut-seraabut otot yang disatukan oleh jaringan ikat.
Pada manusia sangat membutuhkan rangka dan otot untuk dapat bergerak. Rangka tidak dapat bergerak sendiri apabila tidak digerakan oleh otot. Oleh sebeb itu, rangka merupakan alat gerak pasif. Sebaliknya, otot dapat melakukan gerak sendiri hingga disebut alat gerak aktif. Gerak tubuh manusia dihasilkan karena adanya kerja sama anatara rangka dan otot.
Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat, berjalan, bergoyang, sehari-hari. Oleh karena itu kami menyususn makalah yang berjudul “SISTEM OTOT DAN RANGKA”

2. RUMUSAN MASALAH
  • Bagaimanakah struktur otot dan fungsi faalnya?
  • Bagaimanakah mekanisme kontraksi otot ?
  • Bagaimanakah struktur anatomi jaringan otot?
  • Bagaimanakah struktur rangka dan fungsi faalnya?
  • Bagaimanakah hubungan antar tulang pada sistem gerak manusia?
  • Bagaimanakah gangguan yang terjadi pada sistem gerak manusia?


3. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah, yaitu sebagai berikut:
  • Untuk mengetahui struktur otot dan fungsi faalnya
  • Untuk mengetahui mekanisme kontraksi otot
  • Untuk mengetahui jaringan anatomi otot
  • Untuk mengetahui struktur rangka dan fungsi faalnya
  • Untuk mengetahui hubungan antar tulang pada sistem gerak
  • Untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada sistem gerak




BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM OTOT DAN RANGKA

A.SISTEM OTOT

1. Pengertian Otot
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
  1. Kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek
  2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi
  3. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi.

2. Sifat Gerak Otot
Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras, dan bagian tengahnya menggembung. Untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula, diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja berbeda. Berdasarkan tujuan kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis.

a) Otot Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuann kerjanya berlawanan. Jika otot pertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarikdan terangkat. Sebaliknya jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua berkontraksi akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula. Contoh otot antagonis adalah otot bisep dan trisep.
Otot  bisep adalah otot yang memiliki dua ujung (dua tendon) terletak di lengan atas bagian depan. Ujung bisep yang bercabang dua masing-masing berhubungan dengan tulang belikat dan lengan atas. Selanjutnya ujung otot bisep yang berlawanan berhuibungan dengan tulang pengumpil. Otot trisep adalah otot yang memiliki tiga ujung (tiga tendon)  terletak dilengan atas bagian belakang. Trisep berhubungan dengan dengan tulang belikat dan tulang hasta.
Gerak fleksi terjadi karena bisep berkontraksi dan trisep berelaksasi (gambar a ). Sebaliknya, ekstensi terjadi karena bisep berelaksasi dan trisep berkontraksi (gambar b). Otot bisep disebut fleksor karena saat berkontraksi terjadi gerak fleksi.  Sebaliknya, otot trisep disebut ekstensor karena pada saat berkontraksi terjadi gerak ekstensi.

b) Otot Sinergis
Otot sinergis adalah dua otot atau  lebih yang bekerja bersama-sama dengan tujuan yang sama. Otot-otot tersebut berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya otot-otot antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup.


3.Jenis-jenis Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Berdasarkan bentuk dan cara kerjanya, sel otot dibedakan menjadi 3 macam, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Dalam garis besarnya sel otot dapat kita bagi dalam 3(tiga) golongan yaitu :

1. Otot polos            
Otot polos terdiri dari sel-sel otot polos. Sel otot ini bentuknya seperti gelendongan, di bagian tengah tebesar dan kedua ujungnya meruncing. Otot polos memiliki serat yang arahnya searah panjang sel tersebut mofibril. Serat miofilamen dan masing-masing miofilamen terdiri dari protein otot yaitu aktin dan miosin.Otot polos bergerak secara teratur , dan tidak cepat lelah .walaupun tidur otot masih mampu bekerja.oto polos terdapat pada alat-alat dinding  tubuh dalam , misalnya pada diding usus, dinding pembuluh darah , pembuluh limfe, dinding saluran pencernaan, takea , cabang tenggorok , pada muskulus siliaris mata, otot polos dalam kulit , saluran kelamin dan saluran ekskreasi.

Cara kerja otot polos
Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan otot menjadi pendek . kerutan itu terjadi lambat . bila otot itu mendpat suatu ransang, maka reaksi tehadap  berasal dari susunan sara tak sadar(otot involunter), oleh karena itu otot polos tidak berada di bawah kehendak. Jadi, bekerja di luar kesadaran kita.
Gambar Otot Polos

2. Otot lurik
Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak . letaknya di pinggir , panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron.sel otot lurik ujung sel nya tidak menunjukan batas yang jelas dan miofibril tidak homogen , akibatnya tampak serat-serat lintang.
 Otot  lurik di bedakan menjadi 3 macam, yaitu : otot rangka, otot kulit dan otot lingkar. otot–otot  rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi menggerakkan tulang . otot ini bila di lihat di bawah mikroskop, maka tampak susunannya serabut-serabut panjang yang mengandung banyak inti sel, dan tanpak adanya garis-garis terang di selingi gelap yang melintang.
Otot-otot kulit seperti yang terdapat pada roman muka termasuk otot-otot lurik ,berada di bawah kehendak kita .perlekatannya pada tulang dan kulit, tetapi ada juga yang terdapat dalam kulit seluruhnya.otot-otot yang merupakan lingkaran di sebuah otot lingkaran, misalnya otot yang mengelilingi mulut dan mata.

Cara kerja otot lurik
Bila otot lurik berkotraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut turut dengan berkontraksi. Otot-otot jenis ini hanya berkontraksi jika di rangsang oleh rangsang saraf sadar(otot  olunteer).kerja otot lurik adalah bersifat sadar, karena itu di sebut otot sadar,artinya bekerjaya menurut kemauanadar, karena itu di sebut otot sadar,artinya bekerjaya menurut kemauan atau perintah otak. Reaksi kerja otot lurik terhadap perangsang cepat,tapi tidak tahan kelelahan.
Gambar Otot Lurik
Klasifikasi Otot Lurik :
  1. Menurut bentuk dan serabutnya
  2. Menurut jumlah kepalanya
  3. Menurut Pekerjaannya
  4. Menurut Letaknya otot ditubuh

1. Menurut bentuk dan serabutnya
  • otot serabut sejajar atau bentuk kumparan
  • otot bentuk kipas, otot bersirip dan otot melingkar/sfingter

2. Menurut jumlah kepalanya
  • otot berkepala dua (Bisep)
  • otot berkepala tiga/triseps
  • otot berkepala empat/quadriceps

3. Menurut pekerjaannya, meliputi:
  • Otot sinergis, otot bekerja bersama-sama
  • Otot antagonis, yaitu otot yang bekerjanya berlawanan
  • Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota menjauhi tubuh
  • Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota mendekati tubuh
  • Otot fleksor, yaitu otot yang membengkokkan sendi tulang atau melipat sendi
  • Otot ekstensor, otot yang meluruskan kembali sendi tulang kedudukan semula
  • Otot pronator, ketika ulna dan radial dalam keadaan sejajar
  • Otot suponator, ulna dan radial dalam keadaan menyilang
  • Endorotasi, memutar ke dalam
  • Eksorotasi, memutar ke luar
  • Dilatasi, memanjangkan otot
  • Kontraksi, memendekkan otot

4. Menurut letaknya otot-otot tubuh dibagi dalam beberapa golongan yaitu:
  • Otot bagian kepala
  • Otot bagian leher
  • Otot bagian dada
  • Otot bagian perut
  • Otot bagain punggung
  • Otot bahu dan lengan
  • Otot panggul
  • Otot anggota gerak bawah

3.Otot Jantung
Otot jantung (miokardium) hanya dijumpai pada dinding jantung dan vena kava yang memasuki jantung. Sayatan dinding otot jantung menunjukkan sel-sel otot jantung menyerupai otot rangka depan satu inti sel setiap satu sel otot jantung yang membentuk anyaman dengan percabangan pada setiap percabangan sel otot jantung terdapat jaringan ikat yang disebut diskus interkalaris. Otot jantung mampu berkontraksi secara ritmis dan terus menerus sebagai akibat dari aktivitas sel otot jantung yang berpautan.

Cara kerja otot jantung
Gerak otot jantung dikendalikan oleh saraf tak sadar (otonom). Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan serambi dan bilik jantung menyempit dan melebar secara berirama yang menimbulkan denyut jantung. Dengan adanya kontraksi dan relaksasi, darah dipompa ke dalam pembuluh-pembuluh darah dan dialirkan ke seluruh tubuh. Dalam keadaan normal jantung akan berkontraksi sekitar 72 kali setiap menit.

          
4.Struktur Anatomi Otot
Jaringan otot rangka tersusun dari sejumlah berkas otot yang dibungkus oleh suatu selaput yanng disebut fasia superfisialis. Berkas otot tersusun atas serabut otot atau benang-benang otot yang terbentuk oleh sel-sel otot yang panjang. Sel-sel otot, terutama otot rangka atau daging secara mikroskopis tampak lurik. Hal ini karena didalam sel otot terdapat serabut-serabut yaitu benang-benang fibril protein aktin dan miosin. Oleh karena tersusun dari aktin dan miosin, maka tampak adanya garis gelap dan terang yang melintang antarsisi.
Garis gelap dan garis terang yang berselang seling ini, dengan menggunakan mikroskop elektron akan tampak bagian-bagian yang disebut sebagai zona H (daerah terang di tengah pita gelap A), garis gelap M (di tengah daerah zona H), garis gelap Z (terletak di tengah daerah terang atau zona I). Seperti gambar dibawah berikut:


5. Perlekatan Otot dengan Tulang
Otot rangka melekat pada tulang. Berdasarkan cara melekatnya tendon pada tulang, perlekatan ada yang disebut origo dan insersio. Origo dan insersio adalah bagian ujung otot yang dikenal sebagai tendon.

a) Origo
Ujung otot yang melekat pada tulang yang tidak bergerak ketika otot berkontraksi disebut origo. Origo otot rangka berbeda; ada yang dua, seperti otot bisep dan ada yang tiga seperti otot trisep.

b) Insersio
Bagian ujung otot lain yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi disebut insersio.


6. Mekanisme Kontraksi Otot
Otot bekerja dengan dua cara, yaitu berkontraksi (memendek dan menebal) dan relaksasi (kembali ke kkeadaan semula atau mengendur). Keadaan otot yang memendek (kontraksi) maksimal disebut tonus. Tonus biasanya diikuti dengan relaksasi. Namun seringkali rangsangan tertentu menyebabkan tonus tidak diikuti oleh relaksasi, keadaan seperti ini disebut tetanus  (kejang).

1. Kontraksi.
Bagian otot yang berkontraksi adalah sel-sel otot. Pada struktur otot lurik terlihat adanya filamen protein, yaitu aktin (filamen tipis) dan miosin (filamen tebal).
Rangsangan yang sampai ke sel otot akan mempengaruhi asetilkolin yang peka terhadap rangsangan. Asetilkolin adalah sejenis neurotransmitter, yaitu zat kimia yang dapat menanggapi rangsangan pada saraf berikutnya. Asetilkolin diproduksi di ujung serabut saraf.
Asetilkolin yang lepas akan membebaskan ion kalsium yang berada di antara sel otot. Ion kalsium ini kalsium ini lalu masuk ke dalam otot sambil mengangkut troponin dan tropomiosin ke aktin sehingga posisi aktin akan berubah dan mempengaruhi filamen penghubung.
Selanjutnya, aktin mendekatii miosin, sehingga aktin dan miosin bertempelan membentuk aktomiosin. Akibatnya, serabut otot menjadi lebih pendek. Pada keadaan inilah, otot sedang berkontraksi.  Setelah itu, ion kalsium masuk kelbali ke plasma sel sehingga ikatan troponin dan iion kalsium lepas, dan menyebabkan lepasnya perlekatan aktin miosin. Keadaan ini disebut otot  relaksasi.
                                                                                   
2. Energi untuk Kontraksi Otot
Kontraksi otot memerlukan energi. Energi yang digunakan disuplai dalam bentuk energi kimia. Energi ini diambil dari molekul ATP (adenosin trifosfat) dan kreatin fosfat (CP) yang berenergi tinggi. Energi ini menggerakkan filamen penghubung antara aktin dan miosin. Kreatin fosfat menyumbangkan fosfor  pada ADP  selama oto berkontraksi. ATP yang dihidrolisis akan terurai menjadi ADP , ADP ini pun juga akan terurai menjadi AMP (adenosin monofosfat).
ATP       ADP + P + E
ADP       AMP  +  P + E

Jika perbandingan energi habis, maka otot tidak akan berkontraksi lagi. Untuk gerak berikutnya, perlu segera di bentuk energi yang bersal dari pemecahan molekul glukosa. Fase ini disebut fase aerob.
  • Secara aerob

Glukosa  (C6H12O6) + O2        6H2O + 6CO2 + 38 ATP.
Di dalam otottersimpan gulaotot, yaitu glikogen. Glikogen merupakan bentuk glukosa cadangan di dalam otot. Seperti halnya glukosa, glikogen siap dibongkar menjadi energi atau ATP. Glikogen akan dilarutkan menjadi laktasinogen,kemudian diuraikan menjadi glukosa dan asam susu. Glukosa akan diubah menjadi energi melalui peristiwa respirasi aerob dan anaerob. Pengubahan glukosa menjadi aerob terjadi jika persediaan oksigen di otot telah menipis.
  • Secara anaerob

Glukosa  (C6H12O6)                asam laktat + 2 ATP.
Timbunan asam laktat yang berlebihan di dalam otot dapat menyebabkan rasa letih. Rasa letih akan hilang jika asam laktat telah dioksidasi oleh oksigen menjadi H2O dan CO2, serta menghasilkan energi. Energi ini dapat di gunakan untuk mengubah asam laktat menjadi glukosa.


B. SISTEM RANGKA
Rangka merupakan alat gerak  pasif. Rangka tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat, berjalan, bergoyang, berlari, dan sebagainya.

1. Fungsi Rangka
  • Memberi bentuk tubuh. Rangka menyediakan kerangka bagi tubuh sehingga menyokong dan menjaga bentuk tubuh.
  • Formasi sendi-sendi. Tulang-tulang yang berdekatan membentuk persendian yang bergerak, tidak bergerak, atau sedikit bergerak, bergantung pada fungsional tubuh.
  • Tempat melekatnya otot. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia menjadi tempat melekatnya otot. Tulang dan otot ini bersama-sama memungkinkan terjadinya pergerakan pada manusia.
  • Pergerakan. Pergerakan pada hewan bertulang belakang (vertebrae) bergantung kepada otot rangka, yang melekat pada rangka tulang. Sistem kekebalan tubuh. Sumsum tulang menghasilkan beberapa sel-sel imunitas.Contohnya adalah limfosit B yang membentuk antibodi.

Perlindungan. Rangka tubuh melindungi beberapa organ vital yakni:
  • Tulang tengkorak melindungi otak, mata, telinga bagian tengah dan dalam.
  • Tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang.
  • Tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang dada melindungi paru-paru dan jantung.
  • Tulang belikat dan tulang selangka melindungi bahu.
  • Tulang usus dan tulang belakang melindungi sistem ekskresi, sistem pencernaan, dan pinggul.
  • Tulang tempurung lutut dan tulang hasta melindungi lutut dan siku.
  • Tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki melindungi pergelangan tangan dan pergelangan kaki.

f. Produksi sel darah. Rangka tubuh adalah tempat terjadinya hemopoesis, yaitu tempat pembentukan sel darah. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel darah.
g. Penyimpanan. Matriks tulang dapat menyimpan kalsium dan terlibat dalam metabolisme kalsium. Sumsum tulang mampu menyimpan zat besi dalam bentuk ferritin dan terlibat dalam metabolisme zat besi.

2. Pengelompokan Rangka Manusia
Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian poros tubuh (aksial) dan bagian alat gerak (apendikular). Bagian aksial terdiri atas 80 tulang pada manusia dewasa umumnya. Sedangkan bagian apendikular terdiri atas 126 tulang pada manusia dewasa umumnya.

Rangka Aksial
Rangka aksial merupakan rangka yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk (tulang iga).

1. Tulang Tengkorak
Tengkorak manusia tersusun dari 22 buah tulang yang merupakan gabungan tulang-tulang tempurung kepala (kranium) dan tulang muka. Tulang tempurung kepala berfungsi untuk melindungi orak. Tulang tempurung kepala tersusun dari tulang dahi (frontal), tulang kepala belakang (osipital), tulang ubun-ubun (parietal), tulang baji (sphenoid), tulang tapis (ethmoid), dan tulang pelipis (temporal).
Tulang muka terdapat pada bagian depan kepala. Tulang-tulang muka membentuk rongga mata untuk melindungi mata, membentuk rongga hidung serta langit-langit dan member bentuk wajah. Tulang muka terdiri dari tulang rawan atas (maksila), tulang rawan bawah (mandibula), tulang pipih (zigomatik), tulang air mata (lakrimal), tlang hidung (nasal), dan tulang langit-langit (palatum).
       
2. Tulang Belakang
Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untung menopang seluruh tubuh, melindungi organ dalam tubuh, serta merupakan yempat pelekatan tulang rusuk. Setiap segmen atau ruas tulang belakang dapat bergerak sedikit. Seluruh gerakan setiap segmen dapat digabung sehingga memungkinkan orang untuk membungkukkan tubuh.
Tulang belakang terduiri dari 26 ruas yang terdiri dari 24 ruas tulang belakang, yaitu 7 ruas tulang leher (vertebra servikalis), 12 ruas tulang punggung (vertebra dorsalis), dan 5 ruas tulang pinggang (vertebra lumbalis), serta tulang kelangka dan tulang ekor. Tulang leher paling atas yang berhubungan dengan tempurung kepala disebut tulang atlas. Tulang kelangkang (sakrum) fusi dari lima segmen tulang belakang. Sedangkan tulang ekor (koksi) merupakan fusi dari empat segmen terakhir tulang belakang.

3.Tulang Dada (Sternum) dan Tulang Rusuk
Tulang dada terdiri dari bagian kepala (manubrium), badan (corpus), dan ekor (processus xiphoideus) yang berupa tulang rawan. Pada tulang dada melekat tulang rusuk (costae).Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang. Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang belakang. Tulang rusuk dapat dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut :
  • Tulang rusuk sejati berjumlah 7 pasang. Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depan melekat pada tulang dada.
  • Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Ujung belakang melekat pada tulang belakang dengan ujung depan melekat pada tulang rusuk di atasnya.
  • Tulang rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Ujung belakang melekat pada tulang belakang, sedangkan ujung depan bebas tidak melekat. Tulang rusuk dan tulang dada  berfungsi untuk melindungi jantung dan paru-paru.
Rangka Apendikuler
Rangka apendikular merupakan rangka pelengkap yang terdiri dari tulang-tulang anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton axial terdiri dari :
  • Anggota gerak atas
  • anggota gerak bawah
  • gelang panggung
  • bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang
  • Tulang anggota gerak atas (extremitas superior)
Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas:
  1. Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna
  2. Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna.
  3. karpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligamen
  4. metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges)
  5. Palanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.


Tulang anggota gerak bawah  (ekstremitas inferior)
  1. Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang:
  2. Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut.
  3. Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot
  4. Patela / tempurung lutut. terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut
  5. Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit.
  6. Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar.
  7. Palanges / tulang jari-jari tangan. Tersusunetiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tualng.


Tulang gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka)
Tulang gelang bahu disebut juga tulang pectoral bahu tersusun atas 4 buah tulang yaitu 2 tulang belikat (skapula) dan 2 tulang selangka ( klavikula).
  1. Tulang selangka berbentuk seperti huruf "S", berhubungan dengan tulang lengan atas (humerus) untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas, ujung yang satu berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung lainnyaberhubungan dengan tulang belikat.
  2. Tulang belikat (skapula) berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak pada bagian belakang dari tulang rusuk Fungsi utama dari gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah otot yang memungkinkan terjadinya gerakan pada sendi.

Gelang Panggul
Tulang gelang panggul terdiri atas dua buah tulang pinggung. Pada anak anak tulang pinggul ini terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas), tulang ischiun (bagian bawah) dan tulang pubis (di bagian tengah).

Dibagian belakang dari gelang panggul terdapat tulang sakrum yang merupakan bagian dari ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat simfisis pubis merupakan jaringan ikat yang menghubungkan kedua tulang pubis.
Fungsi gelang panggung terutama untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang belakang. melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin.

3. Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang yang menyusun rangka tubuh manusia dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan.

  1. Tulang Pipa (Tulang Panjang) Tulang pipa merupakan tulang yang berbentuk seperti pipa atau silidris (diafise) dengan kedua ujung tulang membulat (epifise). Diafise merupakan bagian tengah tulang yang memanjang dan di tengahnya terdapat rongga, sedangkan epifise merupakan bagian ujung tulang yang tersusun dari tulang rawan. Diantara epifise dan diafise terdapat metafise. Metafise tersusun dari tulang rawan. Bagian tengah tulang pipa memiliki rongga yang didalamnya berisi sumsum tulang. Susum tulang pipa berupa sumsum tulang merah dan kuning. Sumsum tulang merah merupakan tempat pembentukan sel darah merah, sedangkann sumsum tulang kuning merupakan temapat pembentukan sel-sel lemak. Tulang pipa berfungsi untuk persendian. Tulang pipa terdapat pada tulang lengan atas (humerus), tulang radius/ pengumpil, tulang ulna/ hasta, tulang metakarpal/telapak tangan.
  2. Tulang Pendek Tulang pendek merupakan tulang-tulang yang lebih kecil dan tidak ada perbedaan yang nyata antara ukuran panjang dan lebarnya. Bentuk tulang pendek seperti kubus, paku, atau berbentuk bulat. Tulang pendek terdapat pada tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
  3. Tulang Pipih Tulang pipih merupakan tulang-tulang yang berbentuk lempengan-lempengan pipih yang lebar. Tulang pipih berfungsi untuk melindungi struktur tubuh di bagian bawahnya dan dapat di ttemukan padatulang pinggul, belikat, tulang rusuk, tulang dada, gelang bahu dan tempurung kepala.
  4. Tulang Tidak Beraturan Tulang tidak beraturan merupakan tulang dengan bentuk kompleks yang berhubungan dengan fungsi khusus. Tulangtidak beraturan ditemukan pada tulang rahang, tulang-tulang kepala, dan ruas-ruas tulang belakang.


4.Jenis Tulang
Berdasar zat penyusunnya, tulang dibedakan menjadi tulanng keras dan tulang rawan.
a.Tulang Keras (Osteon)
Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas). Osteoblas menghasilkan sel-sel tulang keras yang disebut osteosit. Osteoblas juga mensekresikan zat-zat inerseluler yang tersusun dari serabut kolagen yang akan membentuk matriks tempat garam-garam kalsium didepositkan (ditumpuk). Zat kapur itu dalam bentuk kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat [Ca(PO4)2] yang diperoleh atau dibawa oleh darah.
Selain terdapat osteoblas (pembentuk tulang), terdapat pula osteoklas yang bersifat mengikis tulang. Osteoklas adalah sel berinti banyak dan berukuran besar berfungsi untuk memindahkan matriks dari tulang lamadan menyisakan ruang untuk pembentukan tulang baru.
Tulang keras memiliki dua macam bentuk yaitu tulang kompak yang padat dan keras dan tulang spons yang berlubang-lubang dan rapuh. Tulang kompak bentuknya padat, keras dan membentuk perlindungan luar untuk jaringan tulang lainnya. Tulang spons terletak di bagian dalam dari tulang kompak, rapuh dan memiliki banyak pori atau rongga-rongga. tulang spons terdapat pada ujung-ujung dari tulang kompak.


b.Tulang Rawan (Kaertilago)
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit, yang menghasilkan mmatriks berupa kondrin. Kondrosit yang matang dibentuk dari sel-sel tulang rawan muda yang disebut kondroblas. Tulang rawan diselubungi oleh selaput yang disebut perikondrium. Kondrosit merupakan sel-sel bulat yang besar denngan sebuah nukleus bening dan dua buah atau lebih nukleolus (anak inti sel). Kondrosit terdapat dalam ruang-ruang dii dalam tulang rawan ang disebut lakuna. Dinding lakuna meneball membentuk kapsula rawan.

Ada tiga tipe tulang rawan, yaitu sebagai berikut:
1.Tulang rawan hialin
Tulang rawan hialin merupakan tipe tulang rawan yang paling banyak terdapat di tubuh manusia. Tulang rawan hialin berwarna  putih kebiru-biruan dan pada keadaan segar terlihat bening. Kondrosit terletak di dalam lakuna yang berdinding licin pada matriks tulang. Tulang rawan hialin terdapat pada semua rangka janin yang belum menjadi tulang, tulang rawan iga, tulang rawan sendi dari persendian-persendian, dan tulang rawan pada saluran pernapasan.

2.Tulang rawan serat
Tulang rawan serat (fibrosa) berwarna buram keputihan dan bersifat keras. Jumlah selnya lebih sedikit dan berdiri sendiriatau mengelompok. Tulang rawan serat dapat dijumpai pada ruas tulang belakang.

3.Tulang rawan elastik
Tulang rawan elastik bberwarna buram kekuningan, serta bersifat fleksibel dan elastis. Sel-selnya sama dengan sel-sel tulang rawan hialin dan dapat berdiri sendiri atau berkelompok. Tulang rawan elastik terdapat pada ttelinga laur dan epiglotis (katup tulang rawan yangmenutup cela menuju trakea).

4.Sel Tulang
   Ada lima jenis sel tulang dalam jaringan tulang, yaitu:
  • Sel Osteogenik: yang memberikan tanggapan terhadap trauma, seperti fraktura (patah tulang). Sel ini memberikan perlindingan pada tulang dan membentuk sel-sel baru, sebagai pengganti sel-sel yang rusak
  • Sel osteoblast: merupakan sel-sel pembentuk sel tulang. Cel ini melakukan kegiatan sintesis dan sekresi mineral-mineral keseluruh subtansi dasar dan subtansi pada daerah yang memiliki kecepatan metabolisme yang tinggi
  • Sel osteosit: merupakan sel tulang dewasa yang terbentuk dari sel osteoblas. Sel-sel tulang ini membentuk jaringan tulang disekitarnya. Sel osteosit memelihara kesehatan tulang, menghasilkan enzim dan mengendalikan kandungan mineral dalam tulang, juga mengontrol pelepasan kalsium dari tulang ke darah.
  • Sel osteoklas: merupakan sel tulang yang besar, berfungsi untuk menghancurkan jaringan tulang. Sel osteoklas berperan penting dalam pertumbuhan tulang, penyembuhan, dan pengaturan kembali bentuk tulang.
  • sel pelapis tulang: dibentuk oleh osteoblas disepanjang permukaan tulang orang dewasa. sel tulang ini mengatur pergerakan kalsiun dan fosfat dari dan kedalam tulang.

5. Hubungan Antartulang (Artikulasi)
Hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain artikulasi atau sendi. Berdasarkan sifat gerkanya, artikulasi dapat dibedakan sinartrosis (sendi mati), amfiartrosis (sendi kaku), dan diartrosis (sendi gerak).

1) Sinartrosis
Sinartrosis adalah hubungan antara kedua ujung tulang yang direkatklan oleh suatu jaringan ikat, yang kemudian mengalami osifikasi (penulangan), sehingga tidak memungkinkan adanya gerakan. Contohnya adalah hubungan antara tulang tengkorak.
2) Amfiartrosis
Amfiartrosis adalah bentuk hubungan antara kedua ujung tulang yang dihubungkan oleh jaringan kartilago (tulang rawan ), sehingga memungkinkan tetap adanya sedikit gerakan.
3) Diartrosis
Diartrosis adalah hubungan antara tulang yang satu dengan yang lain yang tidak dihubungkan oleh jaringan sehingga memungkinkan terjadinya gerakan tulang secara lebih bebas.
Menurut arah geraknya, persendian dibedakan menjadi sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi pelana, sendi luncur, dan sendi kondiloid.
Sendi peluru
  • Sendi ini disebut sendi peluru karena dari hubungan dua tulang terjadi gerakan ke segala arah. Misalnya hubungan antara tulang gelang bahu dengan tulang lengan atas.
  • Sendi engselSendi ini disebut sendi engsel karena arah geraknya hanya satu arah seperti engsel pintu. Misalnya hubungan tulang atau sendi pada siku dan pada lutut.
  • Sendi pelanaSendi ini disebut sendi pelana karena hubungan dua tulang tersebut, tulang yang satu dapat bergerak ke dua arah seperti orang yang naik kuda di atas pelana. Contohnya hubungan antara pergelangan tangan dan tulang ibu jari.
  • Sendi putarSendi ini disebut sendi putar karena dari hubungan dua tulang tersebut, tulang yang satu dapat berputar, mengitari tulang yang lain. Misalnya hubungan antara tulang atlas dan tulang pemutar, sehingga kepala kita dapat bergerak berputar.
  • Sendi geser atau luncurSendi ini disebut sendi luncur atau geser karena dari hubungan dua tulang tersebut hanya terjadi sedikit gerak pergeseran. Misalnya adalah sendi pada tulang-tulang telapak tangan dan telapak kaki.
  • Sendi kondiloidSendi ini terjadi diantara dua tulang yang permukaannya berbentuk oval. Misalnya adalah hubungan telapak tangan dan ruas jari tangan, serta pada sendi pergelangan tangan.


C.        GANGGUAN PADA SISTEM GERAK MANUSIA

a. Gangguan Pada Sistem Rangka
  • Fraktura sederhana Merupakan fraktura yang tidak melukai otot yang ada  disekitarnya.
  • Fraktura kompleks Merupakan fraktura yang melukai otot atau organ yang ada disekitarnya, bahkan terkadang bagian fraktura dapat muncul ke permukaan kulit.
  • Greenstick Merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang mennjadi dua bagian.
  • Comminuted Merupakan fraktura yang mengakibatkan tulang terbagi menjadi beberapa bagian, tetapi masih berada di dalam otot.
  • Rakhitis Merupakan penyakit tulang yanng disebabkan kekurangan vitamin D.
  • Mikrosefalus Merupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga kepala berukuran kecil.
  • Oseoporosis Merupakan gangguan tulang dengan gejala  penurunan massa tulang sehingga tulang rapuh.
  • Dislokasi Merupakan ggangguan yang terjadi karena pergeseran tulang penyusun sendi dari posisi awal.
  • Ankilosis Merupakan gangguan yang terjadi karenatidak berfungsinya persendian.
  • Artritis Merupakan gangguan yang disebabkan adanya peradangan sendi.
  • Skoliosis Melengkungnya tulang belakang ke arah samping, mengakbatkan tubuh melenngkung ke arah  kiri atau kanan.
  • Kifosis Perubahan kelengkungan pada tulang belakang secara keseluruhan sehingga orang menjadi bongkok. 
  • Lordosis Melengkungnya tulang belakang di daerah lumbal atau pinggang ke arah depan sehingga kepala tertarik ke arah belakang.
  • Subluksasi Gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga posisi kepala tertarik ke arah kiri atau kanan.


b. Gangguan Pada Otot
  • Atrofi Merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan kemampuan untuk berkontraksi.
  • HipertropiMerupakan otot yang berkembanng menjadi lebih besar dan kuat.
  • Hernia Abdominalis Merupakan sobeknya dinding otot abdominal sehingga usus memasuki sobekan tersebut.
  • Tetanus Merupakan otot yang mengalami kekejangan karena secara terus-menerus berkontraksi sehingga tidak mampu lagi berkontraksi.
  • Distrofi Otot Merupakan penyakit kronis yang menyebabkan gangguan gerak.
  • Miastenia Gravis Merupakan otot yanng secara berangsur-angsur melemah dan menyebabkan kelumpuhan.


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan makalah kami di atas dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
  1. Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Yang mana terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka.
  2. Dalam garis besarnya sel otot dapat kita bagi dalam 3(tiga) golongan yaitu : otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
  3. Otot bekerja dengan dua cara, yaitu berkontraksi (memendek dan menebal) dan relaksasi (kembali ke kkeadaan semula atau mengendur). Keadaan otot yang memendek (kontraksi) maksimal disebut tonus.
  4. Rangka merupakan alat gerak  pasif. Rangka tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot.
  5. Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian poros tubuh (aksial) dan bagian alat gerak (apendikular).

Saran
Menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan, maka kami membuthkan saran yang dapat membangun terhadap kami dalam melakukan pembuatan makalah ini.

Post a Comment for "Makalah Ergonomi Industri Sistem Kerangka Dan Otot Manusia"