Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Fungsi Larutan Baku Dan Persyaratan Zat Baku Primer

Larutan baku berfungsi untuk membakukan atau untuk memastikan konsentrasi larutan tertentu, yaitu larutan atau pereaksi yang ketetapan / kepastian konsentrasinya sukar diperoleh melalui pembuatannya secara langsung. Larutan yang sukar dibuat secara kuantatif ini selanjutnya dapat berfungsi sebagai larutan baku (disebut larutan baku sekunder) setelah dibakukan jika larutan tersebut bersifat stabil sehingga dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutan lain atau kadar suatu cuplikan.


Persyaratan Zat Baku Primer
Larutan baku primer harus dibuat seteliti dan setepat mungkin (secara kuantatif). Zat yang dapat digunakan sebagai zat baku primer harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
  1. Kemurniannya tinggi (pengotornya tidak melebihi 0,02%).
  2. Stabiln(tidaknmenyerap H2O dan CO2,tidak bereaksi dengan udara,tidak menguap,tidak terurai,mudah dan tidak berubah pada pengeringan). Zat yang stabil berarti memiliki rumus kimia yang pasti dan akan memudahkan penimbangan.
  3. Memiliki bobot molekul (BM;Mr) atau bobot ekuivalen (BE) tinggi,dan.
  4. Larutannya bersifat stabil.
Dalam hal tingkat kemurnian, reagen yang digunakan untuk analisa kuantitatif harus mempunyai spesifikasi reagen-reagen (AR).

Catatan :
Etiket /label pada botol tidaklah selalu merupakan jaminan yang menggambarkan tingkat kemurnian dari zat kimia (reagen kimia) yang ditunjuknya , beberapa hal atau alasan berikut dapat dijadikan bahan pertimbangan , yaitu :
  1. Zat pengotornya mungkin belum diuji/dibekukan oleh produsennya.
  2. Reagen kimia itu mungkin telah tercemar atau terkontaminasi karena kelalaian misalya : kesalahan pada saat reagen digunakan dilaboratorium (antara lain kurang rapat menutup,atau salah mengembalikkan zat yang lain jenisnya kedalam botol), botol kemasanya cacat, atau
  3. Terutama pada reagen kimia padat mungkin tingkat kekeringannya tidak mencukupi (tergolong basah) karena keadaannya memang demikian dari pembuatnya atau terjadi kebocoran lewat tutup selama penyimpanan.
Selain syarat-syarat tersebut harus dipenuhi, kesalah-kesalahan selama proses pembuatanseperti pengeringan,pengukuran (penimbangan), dan pemindahan zat jugha harus dihindarkan kecuali karena kesalahan alat. Dengan demikian , larutan yang diperoleh akan terukur secara teliti dan tepat , dan melalui pengemasan /penyimpanan yang baik akan bertahan lama.

Suatu zat yang memenuhi syarat-syarat diatas (syarat 1 s.d syarat 4), dapat dilarutkan , dan langsung menghasilkan larutan baku (molaritas/normalitasnya dapat dipastikan melalui perhitungan sampai desimal ke-4) disebut larutan baku primer.

Disamping larutan baku primer , dikenal juga larutan baku sekunder. Larutan ini kebakuaanya (kepastian molaritasnya) ditetapkan langsung terhadap larutan baku primer. Jika suatu larutan baku sekunder bersifat stabil dan dikemas / disimpan dengan benar ,larutan ini dapat berfungsi sebagai larutan baku dan langsung dapat digunakan tanpa harus dibakukan lagi.

Nah itulah sedikit pembahasan tentang Fungsi Larutan Baku Dan Persyaratan Zat Baku Primer yang sempat saya bagikan kepada anda , semoga saja materi ini berguna dalam membantu keperluan akademik anda, Jika anda ingin melihat materi lainnya silahkan . Saya mengucapkan terima kasih banyak atas kunjungan anda di blog sederhana ini, jangan lupa untuk membagikan materi ini ke teman atau kerabat terdekat anda dengan melalui social media yang kalian miliki karena secara aotomatis materi ini akan tersimpan didalam beranda anda.

----Selamat Mencatat----

Post a Comment for "Fungsi Larutan Baku Dan Persyaratan Zat Baku Primer"