Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengujian Kadar Gula Pada Sampel Makanan atau Minuman

Gula secara kimia dapat diartikan sebagai senyawa karbohidrat yang memberikan rasa manis . Senyawa karbohidrat yang termasuk gula adalah :
  1. Monosakarida terdiri dari glukosa,fruktosa,dan glaktosa dengan rumus molekul C6H12O6
  2. Disakarida atau oligosakarida , terdiri dari sukrosa,maltosa dan laktosa dengan rumus molekul C12H12O11. Ketiganya masing-masing merupakan monosakarida dan disakarida adalah merupakan isomer satu lainnya.

"catatan"
Gula monosakarida memiliki gugus fungsional berupa gugus aldehid atau gugus keton . Gugus ini dapat dipakai untuk analisa kuantitatif gula menggunakan bahan reduktor tertentu.

Tahap Tahap Analisa
  1. Penghilangan bahan pencampur, Penentuan gula dalam bahan termasuk bagian didalamnya yang larut dan yang tidak larut dalam air. Bahan yang akan ditentukan kadar gulanya terlebih dahulu dilakukan pengecilan ukuran dengan maksud supaya gula yang terkandung didalam bahan dapat terdeteksi dengan mudah.Dalam penyiapan contoh diusahakan kandungan air maupun komposisi beserta sifat-sifat tidak mengalami perubahan. Senyawa lipida dan zat warna yang dihilangkan lebih dulu dengan cara ekstraksi dengan menggunakan pelarut dietil eter pada suhu 40 - 50 derajat celcius. Untuk mencegah hidrolisa gula dapat digunakan basa Ca(OH)2 sehingga keadaan menjadi netral. Pada bahan yang banyak mengandung enzim perubahan dapat dicegah dengan penambahan HgC12.
  2. Tahap penjernihan, Kekeruhan yang disebabkan oleh protein dan karbohidrat yang larut akan mengganggu pengamatan alat ukur . Selain itu juga dapat Volumetri sukar menentukan titik akhir titrasi. Oleh sebab itu contoh perlu dilakukan penjernihan . Prinsip penjernihan adalah pengendapan dengan menggunakan logam berat terhadap kaloid yang terdapat pada contoh. Logam berat yang ditambahkan dengan syarat : Mengendapkan kaloid tampa mengoksidasi senyawa gula, dalam berlebihan tidak mengganggu ketetapan analisa, endapan yang terbentuk harus dapat dipisahkan dengan cara pengendapan yang selanjutnya dilakukan dekantasi. Bahan-bahan penjernih  : PB Asetat, kiseguhr, Al(OH)3.
Cara Kimia
Cara kimia pada prinsipnya senyawa gula yang mengandung gugus reduksi direaksikan dengan suatu reduktor yaitu suatu senyawa CuSO4 (Copper reduction methode). Pada reaksi tersebut kupri akan tereduksi menjadi kupro oksida (mengendap merah). CuSO4 terdapat larutan dalam Luff.

Kelebihan CuSO4 diketahui dengan menitrasi menggunakan larutan standar Na2S2O3 (Natrium Thiosulfat) 0,1 N. Setelah penambahan KI dan H2SO4 sebagai indikator digunakan amilum 

Untuk mengetahui banyaknya gula reduksi yang bereaksi dengan CuSO4 dibuat blanko terdiri volume larutan luff volume yang sama dikerjakan seperti diatas
Berat gula reduksi setara selisih volume titrasi blanko dikurangi volume titrasi contoh thiosulfat 0,1 N
Mg berat gula reduksi dihitung dengan menggunakan tabel huff schoorl (hubungan ml Na thiosulfat 0,1N dengan mg gram gula)

F.P = Faktor Pengenceran sebelum inversi
Gula yang terdapat pada contoh umumnya merupakan campuran monosakarida (gulareduksi) dan disakarida . Selanjutnya bisa ditentukan gula setelah inversi yaitu yang merupakan campuran monosakarida asli dalam contoh ditambah monosakarida dari hasil inversi disakarida.
F.P = Faktor Pengenceran setelah inversi
Kadar gula sukrosa  + (% gula setelah inversi - % gula sebelum inversi ) 0,95
Kadar gula jumlah sebagai sukrosa = (% gula sesudah inversi) x 0,95

Baca juga artikel berikutnya tentang :

Post a Comment for "Pengujian Kadar Gula Pada Sampel Makanan atau Minuman"